PT. Rifan Financindo Berjangka
- Para penggemar esports
dan gamer di seluruh dunia sedang bersemangat menyambut debut esports sebagai
ajang pemberian medali di Asian Games. Pengembangan penting ini berjanji untuk
mengubah pandangan tentang game kompetitif dan berpotensi membuka jalan bagi
pengakuannya di panggung Olimpiade.
Asian Games, yang dijadwalkan
dimulai pekan ini di Hangzhou, Tiongkok, akan melihat esports berada di pusat
perhatian dengan tujuh permainan berbeda bersaing untuk medali emas.
Judul-judul seperti EA Sports FC, PUBG Mobile, Arena of Valor, Dota 2, League
of Legends, Dream Three Kingdoms 2, dan Street Fighter V akan dipertontonkan,
menyoroti keragaman dan keterampilan yang terlibat dalam gaming kompetitif.
Baca juga : Proyek Nasional Jakarta Tetap Berjalan Meskipun Perubahan Status Ibu Kota pada 2024
Bagi banyak gamer, peristiwa
bersejarah ini menandai tonggak penting dalam perjalanan mereka. Mayank
Prajapati, pemain Street Fighter asal India, merenungkan bagaimana ia pernah
dimarahi orangtuanya karena diam-diam bermain video game pada akhir tahun 1990-an.
Sekarang, dia adalah harapan medali, sebuah bukti perkembangan dan penerimaan
esports.
Meskipun inklusi esports dalam
Asian Games adalah langkah bersejarah menuju pengakuannya sebagai olahraga yang
sah, impian utama bagi banyak orang dalam komunitas esports adalah pengakuan
Olimpiade. Lokesh Suji, wakil presiden Federasi Esports Asia, membayangkan
impian ini akan menjadi kenyataan suatu hari nanti, mengubah esports menjadi
olahraga medal emas Olimpiade yang sepenuhnya. Namun, jalan ke depan mungkin
penuh tantangan, karena sifat kekerasan sebagian judul esports bertentangan
dengan nilai-nilai Olimpiade.
PT. Rifan Financindo Berjangka - Glh
No comments:
Post a Comment