PT. Rifan Financindo Berjangka
- Di dunia di mana
teknologi berkembang lebih cepat daripada yang bisa kita bayangkan, tidak
mengherankan bahwa dunia pendidikan menyambut perubahan ini dengan tangan
terbuka. Apa yang mungkin dulu dianggap hanya sebagai hobi sekarang diakui
sebagai olahraga yang sah. Banyak distrik sekolah lokal memimpin jalan dengan
memperkenalkan klub gaming, dan lima sekolah menengah - Fox, Windsor,
Hillsboro, Herculaneum, dan Crystal City - mengambil langkah lebih jauh dengan
mendirikan tim esports yang bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
Ketika kita mengeksplorasi
pergeseran menarik ini dalam paradigma pendidikan, jelas bahwa video game
menjadi bagian integral dari kehidupan siswa. Kyle Anderson, co-sponsor tim
esports di Hillsboro, percaya bahwa kita menyaksikan normalisasi budaya gaming.
Sudah jauh berlalu masa-masa ketika itu dianggap sebagai kegiatan pemborosan
waktu; saat ini, video game adalah aspek penting bagaimana anak-anak
bersosialisasi.
Baca juga : Varian COVID-19 XBB Menunjukkan Tingkat Penularan yang Tinggi
Esports tidak hanya melibatkan
siswa yang mungkin tidak biasa berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
konvensional tetapi juga menawarkan pengalaman belajar holistik. Direktur
kegiatan Hillsboro, Chris Schacht, menekankan pentingnya inklusivitas,
menyatakan bahwa tujuan mereka adalah melibatkan sebanyak mungkin siswa.
Esports memberikan jalan bagi mereka yang mungkin tidak unggul dalam olahraga
konvensional atau yang memiliki keterbatasan fisik.
Lindsey Neal, pelatih tim
esports di Fox High School, menyoroti standar ketat yang harus dipenuhi siswa
untuk menjadi bagian dari tim. Sama seperti olahraga konvensional, mereka
memiliki peraturan kelayakan, dengan menekankan kehadiran, akademik, dan kewarganegaraan
yang baik. Lingkungan esports mencerminkan disiplin dan kerja sama yang
ditemukan dalam olahraga fisik, menawarkan keterampilan hidup yang berharga.
Esports bukan hanya tentang
bermain game; ini tentang membentuk kebiasaan sehat. Para pelatih menekankan
pentingnya peregangan dan diskusi tentang perlindungan ligamen dan tendon
sebelum berlatih. Ini tentang menggeser game dari ruang bawah tanah dan kamar
tidur ke lingkungan yang diawasi di mana siswa dapat belajar untuk terlibat
dengan hobi mereka secara sehat.
Selain itu, esports tidak
terbatas pada bermain game; itu membuka pintu untuk karier dalam desain game,
pemasaran, dan bahkan posisi eksekutif di industri game. Beberapa siswa telah
mendapatkan beasiswa perguruan tinggi melalui esports, menunjukkan beragam
peluang yang ditawarkannya.
PT. Rifan Financindo Berjangka - Glh
No comments:
Post a Comment